"

9. Forex dan Komoditas



Perdagangan Forex - Koneksi Komoditas


Pergerakan harga valuta asing didasarkan pada beberapa faktor termasuk permintaan & penawaran, faktor ekonomi (GDP, CPI, PPI), suku bunga, inflasi, politik. Karena pertumbuhan ekonomi dan ekspor suatu negara terkait langsung, sangat wajar bagi beberapa mata uang untuk sangat bergantung pada harga komoditas.
Pertumbuhan ekonomi negara-negara seperti Arab Saudi, Rusia, Iran (negara-negara penghasil minyak terbesar) sangat bergantung pada harga minyak mentah (komoditas). Beberapa tahun yang lalu, ketika harga minyak mentah melebihi $ 100 per barel, pasar saham dan pasar mata uang merespons dengan sangat positif (mata uang yang kuat) dan kemudian pada 2016-17 ketika harga minyak mentah turun di bawah $ 30 per barel, pasar keuangan merespons dengan sangat negatif. Harga turun 7% dalam satu hari (pasar saham, volatilitas ekstrim), harga mata uang turun. Karena secara khusus beberapa negara yang merupakan negara pengekspor komoditas, pertumbuhan ekonomi berhubungan langsung dengan harga komoditas. Seperti kita ketahui, pertumbuhan ekonomi yang kuat di suatu negara berarti mata uangnya lebih kuat.

Khususnya dalam hal dolar, ada hubungan terbalik antara harga dolar dan harga komoditas. Ketika dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya, harga komoditas turun dan ketika dolar melemah terhadap mata uang utama lainnya, harga komoditas umumnya bergerak lebih tinggi.





Tapi kenapa begitu ??
Alasan utama adalah bahwa dolar adalah mekanisme penetapan harga (benchmark) yang mendasar bagi sebagian besar komoditas. Dolar AS ($) dianggap sebagai mata uang cadangan dunia. Karena dianggap sebagai mata uang safe-haven utama, sebagian besar negara memegang dolar sebagai aset cadangan. Dalam hal perdagangan bahan baku (ekspor / impor), dolar adalah mekanisme pertukaran bagi banyak negara jika tidak semua. Ketika dolar lemah, akan membutuhkan lebih banyak dolar untuk membeli komoditas. Pada saat yang sama, biayanya lebih rendah dari mata uang negara lain (JPY, EURO, CHF) ketika harga dolar turun.

Suku bunga yang lebih tinggi umumnya menyebabkan harga komoditas lebih rendah. Misalnya, jika FED menaikkan suku bunga, itu dapat mengurangi tingkat kegiatan ekonomi dan dengan demikian menurunkan permintaan komoditas.


No comments:

Post a Comment